Postingan

Majelis Reboan PCNU Subang di Bulan Ini ke MWCNU

Subang, NU Online Menindaklanjuti telah habisnya periode kepengurusan beberapa Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Kabupaten Subang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama pada bulan ini akan fokus pada program restrukturisasi kepengurusan di tingkat kecamatan tersebut. MWCNU pertama yang ditunjuk adalah Kecamatan Kalijati dan Purwadadi. Masing-masing melaksanakan konferensi di Seketariat MWCNU Kalijati dan di Pesantren Hidayatul Ikhwan Purwadadi. Rabu (9/11) Ketua PCNU Subang KH Musyfiq Amrullah menyampaikan, setiap hari rabu PCNU Subang selalu mengadakan pertemuan dalam majelis reboan, untuk bulan ini majelis tersebut akan digelar di beberapa MWCNU sekaligus untuk menghadiri kegiatan konferensi. Pengasuh Pesantren Attawazun itu meminta kepada para pengurus terpilih untuk tetap semangat dalam menjalankan roda organisasi serta tetap mengamalkan ajaran Islam Ahlussunah Waljama'ah Annahdliyah di daerahnya masing-masing. "PCNU Subang berhar...

Ratusan Anggota Baru Banser Subang Dibai'at

Subang, NU Online Ratusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Subang resmi dibai'at. Prosesi bai'at tersebut menutup rangkaian Diklatsar Banser yang diselenggarakan selama tiga hari, Jum'at-Ahad (8-10/9) di Pondok Pesantren At-Tawazun, Kalijati, Subang. Ketua Pelaksana Oking Sudrajat mengatakan, ratusan peserta Diklatsar Banser tersebut datang dari berbagai perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di wilayah Kabupaten Subang. "Ada 210 yang terdaftar sebagai peserta dalam Diklatsar Banser ini. Mereka semua antusias mengikuti rangkaian pelatihan selama tiga hari," ujar Oking. Dalam pelaksanaan Diklatsar ini, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah instansi di antaranya Kodim 0605 Subang, Polres Subang, Kementrian Agama hingga sejumlah instansi pemerintah lainnya. "Para peserta juga diberikan beberapa materi dasar bela negara, kepemimpinan dasar, idelogisasi ke-NU-an hingga pemantapan siap berkhi...

Berkah Tajug Al-Mukhtariyyah

Sebelum menjadi pesantren, Al-Mukhtariyyah adalah sebuah tajug atau mushola bernama Al-Mukhtar yang pada tahun 1950-an. Pendirinya dikenal dengan nama Abah Mukhtar. <> Menurut riwayat, Abah Mukhtar tercatat sebagai guru tunggal untuk pengajian harian anak-anak dan juga pengajian rutin mingguan untuk Bapak-Bapak. Sebagaimana tajug atau masjid di Jawa pada umumnya, tajug juga diunakan tidur oleh bocah-bocah dan anakmuda desa yang belum berkeluarga. Abah Mukhtar, yang bernama asli Jayeng, mengglembleng ilmu agamanya di Pesantren Kempek, Cirebon dan Pesantren Sempur, Purwakarta. Nama Mukthar menggantikan Jayeng ketika mesantren di Kempek. Di Desa Caracas dan desa-desa sekitarnya, Abah Mukhtar dikenal sebagai kiai dengan budi pekerti yang lembut, bahkan pada kemungkaran yang dilihatnya secara langsung pun, ia sangat hati-hati mengubahnya. Dan karena itu, butuh waktu tidak sebentar. "Suaranya pelan, tidak lantang, dan rajin sekali silaturahim. Rumah-rumah di de...

PAC IPNU-IPPNU Kalijati bentuk Komisariat di Pesantren

Subang, NU Online Untuk mewadahi para alumni kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (makesta) Pengurus Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PAC IPNU-IPPNU) Kecamatan Kalijati, Kab. Subang, Jawa Barat membentuk pengurus komisariat di beberapa pesantren. Yang pertama yang dijadikan sebagai komisariat adalah Pesantren Al-Mukhtariyyah. <> Demikian disampaikan Azid Sukma Nugraha salah seorang tim dari PAC IPNU dan IPPNU Kalijati yang melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mukhtariyyah, Sabtu (20/7). “Sebagai tindak lanjut dari makesta waktu itu, agar dalam diri rekan dan rekanita dapat tumbuh rasa memiliki terhadap IPNU dan IPPNU,” papar sekretaris PAC IPNU Kalijati ini. Kepada para santri calon pengurus Komisariat, Azid mengingatkan mengenai pentingnya berorganisasi. Menurutnya belajar tidak hanya di sekolah atau pesantren saja, lebih dari itu organisasi merupakan tempat yang strategis untuk melakukan pembelajaran. “Kita belajar ...

Kiai Syamsuri Raih Doktor di Usia 85

Subang, NU Online Bagi KH. A. Syamsuri Sidik, MH mencari ilmu sepanjang hayat itu jadi pegangan. Pria kelahiran 11 Januari 1924 tersebut meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung di usia 85 tahun. <> Ia menggondol galar itu tepat pada tanggal 23 Mei 2009 dan meraih gelar Magister Hukum di UNINUS Bandung pada tahun 2003 silam. Kiai Syasuri menceritakan hal pada acara Halal Bihalal Keluarga Besar H. Sidik di Komplek Pesantren Al-Mukhtariyyah Subang, Sabtu (14/9). Selain karena motivasi thalab ilmu, alumni Pesantren Sempur Purwakarta, Pesantren Gentur Cianjur, dan Pesantren Jamanis Tasikmalaya ini juga mengungkapkan bahwa dirinya melanjutkan studi S2 dan S3 di usia senja karena ingin memberikan contoh kepada keluarga, khususnya yang masih muda agar terus belajar dan jangan pernah berhenti untuk menuntut ilmu. "Carilah ilmu, kalau kita cari ilmu insya Allah harta akan mengikuti, tapi kalau sebaliknya belum tentu," jelasnya....

Jelang Isra’ Mi’raj Pengajian Kitab Sudah Khatam

Subang, NU Online Sejak masuknya bulan Rajab 1435 H, pengajian malam Senin yang dikelola oleh Pengurus Ranting NU Desa Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat mengaji kitab 'Bainama' atau yang lebih dikenal dengan kitab Qishatul Mi'raj. Menjelang peringatan Isra’ Mi’raj 27 Rajab, pengajian kitab ini sudah rampung. " Alhamdulillah , dengan khatamnya kitab ini semoga kita bisa memahami isinya dan mendapatkan berkah," tutur A. Hisyam Karim, Ketua Ranting NU Caracas di sela-sela penutupan pengajian, Ahad (25) malam Saat ini, tambah Hisyam, tradisi penulisan dan penuturan kisah sudah mulai menurun, padahal tradisi penulisan dan penuturan kisah memiliki manfaat yang banyak, diantaranya adalah memberikan kemudahan dalam memahami dan juga melatih daya inspirasi, mengenai hal ini ulama-ulama nusantara sejak dahulu sudah melakukannya, terbukti dengan ditemukannya manuskrip-manuskrip yang bercorak kisah dan hikayat. Sementara Uzen Muzayyin, Rais NU Caracas mengin...

Jelang Akhir Ramadhan, Durasi Ngaji Pasaran NU Caracas Ditambah

Subang, NU Online Program tahunan Pengurus Ranting NU Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat adalah 'ngaji pasaran' di bulan Ramadlan. Pengajian tersebut digelar usai tarawih sampai pukul 22.00 WIB. <> Tahun ini, 'ngaji pasaran' NU Caracas yang diikuti para pengurus dan masyarakat sekitar itu mengaji kitab Mawa'idhul Usfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al Usfuri. "Berdasarkan kesepakatan pada rotinan terakhir bulan Sya'ban kemarin, ngaji pasaran tahun ini kita ngaji kitab Usfur ( Mawa'idhul Usfuriyah ), dalam kitab itu ada 40 hadits kemudian dikuatkan dengan hikayat yang sangat menarik," kata Tito Taqiyudin, yang mendapat bagian membaca dan menjelaskan kitab itu, Selasa (21/7) malam. Tito menyampaikan, sampai pertengahan bulan Ramadlan jadwal pengajian sampai pukul 22.00 WIB. Namun mengingat bulan Ramadlan akan segera berakhir dan hanca kitab baru sampai pada hadits ke-17, akhirnya disepakati jadwal ngajinya di perpanjang ...