Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Majelis Reboan PCNU Subang di Bulan Ini ke MWCNU

Subang, NU Online Menindaklanjuti telah habisnya periode kepengurusan beberapa Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) di Kabupaten Subang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama pada bulan ini akan fokus pada program restrukturisasi kepengurusan di tingkat kecamatan tersebut. MWCNU pertama yang ditunjuk adalah Kecamatan Kalijati dan Purwadadi. Masing-masing melaksanakan konferensi di Seketariat MWCNU Kalijati dan di Pesantren Hidayatul Ikhwan Purwadadi. Rabu (9/11) Ketua PCNU Subang KH Musyfiq Amrullah menyampaikan, setiap hari rabu PCNU Subang selalu mengadakan pertemuan dalam majelis reboan, untuk bulan ini majelis tersebut akan digelar di beberapa MWCNU sekaligus untuk menghadiri kegiatan konferensi. Pengasuh Pesantren Attawazun itu meminta kepada para pengurus terpilih untuk tetap semangat dalam menjalankan roda organisasi serta tetap mengamalkan ajaran Islam Ahlussunah Waljama'ah Annahdliyah di daerahnya masing-masing. "PCNU Subang berhar...

Ratusan Anggota Baru Banser Subang Dibai'at

Subang, NU Online Ratusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Subang resmi dibai'at. Prosesi bai'at tersebut menutup rangkaian Diklatsar Banser yang diselenggarakan selama tiga hari, Jum'at-Ahad (8-10/9) di Pondok Pesantren At-Tawazun, Kalijati, Subang. Ketua Pelaksana Oking Sudrajat mengatakan, ratusan peserta Diklatsar Banser tersebut datang dari berbagai perwakilan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di wilayah Kabupaten Subang. "Ada 210 yang terdaftar sebagai peserta dalam Diklatsar Banser ini. Mereka semua antusias mengikuti rangkaian pelatihan selama tiga hari," ujar Oking. Dalam pelaksanaan Diklatsar ini, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah instansi di antaranya Kodim 0605 Subang, Polres Subang, Kementrian Agama hingga sejumlah instansi pemerintah lainnya. "Para peserta juga diberikan beberapa materi dasar bela negara, kepemimpinan dasar, idelogisasi ke-NU-an hingga pemantapan siap berkhi...

Berkah Tajug Al-Mukhtariyyah

Sebelum menjadi pesantren, Al-Mukhtariyyah adalah sebuah tajug atau mushola bernama Al-Mukhtar yang pada tahun 1950-an. Pendirinya dikenal dengan nama Abah Mukhtar. <> Menurut riwayat, Abah Mukhtar tercatat sebagai guru tunggal untuk pengajian harian anak-anak dan juga pengajian rutin mingguan untuk Bapak-Bapak. Sebagaimana tajug atau masjid di Jawa pada umumnya, tajug juga diunakan tidur oleh bocah-bocah dan anakmuda desa yang belum berkeluarga. Abah Mukhtar, yang bernama asli Jayeng, mengglembleng ilmu agamanya di Pesantren Kempek, Cirebon dan Pesantren Sempur, Purwakarta. Nama Mukthar menggantikan Jayeng ketika mesantren di Kempek. Di Desa Caracas dan desa-desa sekitarnya, Abah Mukhtar dikenal sebagai kiai dengan budi pekerti yang lembut, bahkan pada kemungkaran yang dilihatnya secara langsung pun, ia sangat hati-hati mengubahnya. Dan karena itu, butuh waktu tidak sebentar. "Suaranya pelan, tidak lantang, dan rajin sekali silaturahim. Rumah-rumah di de...

PAC IPNU-IPPNU Kalijati bentuk Komisariat di Pesantren

Subang, NU Online Untuk mewadahi para alumni kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (makesta) Pengurus Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (PAC IPNU-IPPNU) Kecamatan Kalijati, Kab. Subang, Jawa Barat membentuk pengurus komisariat di beberapa pesantren. Yang pertama yang dijadikan sebagai komisariat adalah Pesantren Al-Mukhtariyyah. <> Demikian disampaikan Azid Sukma Nugraha salah seorang tim dari PAC IPNU dan IPPNU Kalijati yang melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mukhtariyyah, Sabtu (20/7). “Sebagai tindak lanjut dari makesta waktu itu, agar dalam diri rekan dan rekanita dapat tumbuh rasa memiliki terhadap IPNU dan IPPNU,” papar sekretaris PAC IPNU Kalijati ini. Kepada para santri calon pengurus Komisariat, Azid mengingatkan mengenai pentingnya berorganisasi. Menurutnya belajar tidak hanya di sekolah atau pesantren saja, lebih dari itu organisasi merupakan tempat yang strategis untuk melakukan pembelajaran. “Kita belajar ...

Kiai Syamsuri Raih Doktor di Usia 85

Subang, NU Online Bagi KH. A. Syamsuri Sidik, MH mencari ilmu sepanjang hayat itu jadi pegangan. Pria kelahiran 11 Januari 1924 tersebut meraih gelar doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung di usia 85 tahun. <> Ia menggondol galar itu tepat pada tanggal 23 Mei 2009 dan meraih gelar Magister Hukum di UNINUS Bandung pada tahun 2003 silam. Kiai Syasuri menceritakan hal pada acara Halal Bihalal Keluarga Besar H. Sidik di Komplek Pesantren Al-Mukhtariyyah Subang, Sabtu (14/9). Selain karena motivasi thalab ilmu, alumni Pesantren Sempur Purwakarta, Pesantren Gentur Cianjur, dan Pesantren Jamanis Tasikmalaya ini juga mengungkapkan bahwa dirinya melanjutkan studi S2 dan S3 di usia senja karena ingin memberikan contoh kepada keluarga, khususnya yang masih muda agar terus belajar dan jangan pernah berhenti untuk menuntut ilmu. "Carilah ilmu, kalau kita cari ilmu insya Allah harta akan mengikuti, tapi kalau sebaliknya belum tentu," jelasnya....

Jelang Isra’ Mi’raj Pengajian Kitab Sudah Khatam

Subang, NU Online Sejak masuknya bulan Rajab 1435 H, pengajian malam Senin yang dikelola oleh Pengurus Ranting NU Desa Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat mengaji kitab 'Bainama' atau yang lebih dikenal dengan kitab Qishatul Mi'raj. Menjelang peringatan Isra’ Mi’raj 27 Rajab, pengajian kitab ini sudah rampung. " Alhamdulillah , dengan khatamnya kitab ini semoga kita bisa memahami isinya dan mendapatkan berkah," tutur A. Hisyam Karim, Ketua Ranting NU Caracas di sela-sela penutupan pengajian, Ahad (25) malam Saat ini, tambah Hisyam, tradisi penulisan dan penuturan kisah sudah mulai menurun, padahal tradisi penulisan dan penuturan kisah memiliki manfaat yang banyak, diantaranya adalah memberikan kemudahan dalam memahami dan juga melatih daya inspirasi, mengenai hal ini ulama-ulama nusantara sejak dahulu sudah melakukannya, terbukti dengan ditemukannya manuskrip-manuskrip yang bercorak kisah dan hikayat. Sementara Uzen Muzayyin, Rais NU Caracas mengin...

Jelang Akhir Ramadhan, Durasi Ngaji Pasaran NU Caracas Ditambah

Subang, NU Online Program tahunan Pengurus Ranting NU Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat adalah 'ngaji pasaran' di bulan Ramadlan. Pengajian tersebut digelar usai tarawih sampai pukul 22.00 WIB. <> Tahun ini, 'ngaji pasaran' NU Caracas yang diikuti para pengurus dan masyarakat sekitar itu mengaji kitab Mawa'idhul Usfuriyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar Al Usfuri. "Berdasarkan kesepakatan pada rotinan terakhir bulan Sya'ban kemarin, ngaji pasaran tahun ini kita ngaji kitab Usfur ( Mawa'idhul Usfuriyah ), dalam kitab itu ada 40 hadits kemudian dikuatkan dengan hikayat yang sangat menarik," kata Tito Taqiyudin, yang mendapat bagian membaca dan menjelaskan kitab itu, Selasa (21/7) malam. Tito menyampaikan, sampai pertengahan bulan Ramadlan jadwal pengajian sampai pukul 22.00 WIB. Namun mengingat bulan Ramadlan akan segera berakhir dan hanca kitab baru sampai pada hadits ke-17, akhirnya disepakati jadwal ngajinya di perpanjang ...

NU Diusulan Miliki Lembaga Kelautan

Subang, NU Online Luas wilayah Indonesia lebih banyak lautan dibanding daratan. Dengan kondisi semacam ini, Nahdlatul Ulama semestinya mempunyai lembaga khusus yang menangani persoalan kelautan. Demikian disampaikan A Hisyam Karim, Ketua Pengurus Ranting NU Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat. <> "Sebagai negara maritim, bagusnya NU punya lembaga khusus yang menangani kelautan karena wilayah kita lebih banyak laut daripada darat. Dulu kan Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) juga waktu jadi Presiden bikin Depertamen Kelautan dan Perikanan karena beliau tahu laut ini penting," ungkapnya usai 'Ngaji Pasaran' NU Caracas di Pesantren Al-Mukhtariyyah, Selasa (8/7) malam. Menurut mahasiswa Pascasarjana STAINU Jakarta ini, laut Nusantara adalah anugerah dari Allah untuk bisa dimanfaatkan dengan baik, seperti sebagai sumber mata pencaharian para nelayan yang mayoritas adalah warga NU, eksplorasi energi, dan lainnya. Agar terfokus ia mengatakan mestinya NU mele...

Madrasah Ini Didik Siswanya Terjun Langsung ke Masyarakat

Gambar
Subang, NU Online Disadari atau tidak selama ini pendidikan di sekolah seakan mengasingkan siswa dari kehidupan bemasyarakat. Karena, sepanjang proses belajar siswa dituntut berada di dalam kelas. Dampaknya adalah ketika sudah lulus seolah-olah siswa teralienasi dari lingkungannya sendiri. <> Setidaknya hal itulah yang menjadi salah satu landasan dibuatnya program Belajar Bersama Masyarakat (BBM) di MA Daarul Ikhlash, Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. “Kurtilas (kurikulum 2013) itu kan belajarnya bukan hanya di kelas, diharapkan anak-anak bisa menimba ilmu dari masyarakat dan ketika sudah lulus nanti tidak canggung lagi dalam bermasyarakat," ungkap Pembina BBM, Tito Taqiyudin kepada NU Online saat tiba bersama rombongan siswa di kompleks sekolah, Ahad (12/9). Tito yang juga Pengurus Ranting NU Caracas ini menambahkan, berdasarkan berbagai pertimbangan, BBM ini dilaksana...

Tarekat adalah Pilar dan Ruh NU

Bandung, NU Online Dosen Pascasarjana Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung DR. Ajid Tohir mengatakan, salah satu pilar dan merupakan ruh Nahdlatul Ulama adalah thariqah (tarekat). NU kemudian menjam’iyahkan para pengamalnya dalam Jam'iyah Ahli Thariqah Mu'tabarah An Nahdliyah (JATMAN). <> Pendapat Ajid diperkuat dengan mengutip pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada sebuah pertemuan di Cihampelas. “Ruh-nya NU itu ada di Thariqah," kutipnya pada pembentukan Mahasiswa Ahli Thariqah Mu'tabarah An Nahdliyah (MATAN) Jawa Barat di Bandung Sabtu (14/2). Menurut penulis buku “Gerakan Politik Kaum Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah di Pulau Jawa” ini, kontribusi penganut tarekat dalam perjuangan melawan kolonialisme sangat besar. Dalam temuannya, setiap ada pergerakan melawan penjajah selalu melibatkan penganut tarekat. Namun, perjuangan kalangan tarekat justru kurang dihargai pada masa kemerdekaan. Bahkan mereka dicap sebagai kalangan yang...

Santri Pesantren Al-Mukhtariyyah Nobar Film Santri Backpacker

Subang, NU Online Santri Pesantren Al-Mukhtariyyah nonton bareng (nobar) film 'Santri Backpacker' di komplek pesantren setempat yang beralamat di Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat, Rabu (29/4) malam.<> Sutradara film Santri Backpacker, Tito Taqiyudin merencanakan nonton bareng film ini akan dilakukan di tiga pesantren yang dijadikan lokasi syuting, yakni Pesantren Al-Mukhtariyyah, Pesantren Al-Karimiyyah, dan Pesantren Attawazun. "Alhmdulillah, filmnya sudah rampung, setelah roadshow ke tiga pesantren, mungkin ada beberapa penyesuaian karena bisa jadi ada masukan dari sana-sini, Kalau sudah fix, nanti kita akan ke aswajatv minta supaya diputar di sana agar karya kami ini banyak ditonton dan menginspirasi masyarakat," tambahnya. Film yang diproduksi oleh PCNU Kabupaten Subang tersebut menceritakan tentang empat orang santri yang belajar dari satu pesantren ke pesantren lain. "Film ini sangat menginspirasi dan cukup menegaskan...

Muktamar NU Diminta Bentuk Lembaga Kelautan

Subang, NU Online Muktamar NU yang akan berlangsung pada bulan Agustus mendatang diminta membahas atau lebih konkritnya lagi membentuk lembaga yang khusus menangani masalah kelautan.<> Demikian wacana yang muncul dalam pengajian rotinan Ranting NU Caracas, Kalijati, Subang, Jawa Barat yang digelar di Pesantren Al-Mukhtariyyah. Ahad (31/4) malam. "Lembaga kelautan ini penting sekali, karena bagaimana pun juga sebagian besar wilayah Indonesia adalah adalah lautan, negara kita adalah negara bahari, negara maritim" tukas Ayi Fahmi Karim di sela-sela diskusi pengajian Muktamar, tambah bendahara NU Caracas ini, adalah momentum yang tepat untuk membahas lembaga kelautan NU karena muktamar adalah forum tertinggi dalam jam'iyah NU. "Jangan lupa, adanya Menteri Kelautan dan Perikanan itu adalah jasa Gus Dur, karena Gus Dur tahu lautan ini sangat penting"Imbuhnya Untuk memperkuat pendapatnya, Ayi Fahmi pun mengutip pidato Presiden Jokowi saat pelantikan...

Ilmu dan Ikhlas Hidupkan Kembali Orang yang Wafat

Subang, NU Online Ketua MWCNU Patokbeusi Kiai Thala'al Badar Karim mengajak warga untuk semangat menuntut ilmu lalu mengamalkannya dengan ikhlas. Melalui keduanya, masyarakat dengan sendirinya akan memetik buah dari ilmu dan hasilnya. <> Demikian taushiyah Kiai Thala'al Badar Karim (Kang Toto) pada Haul Abah Mukhtar di maqbarah pesantren Al-Mukhtariyyah, Caracas, Kalijati, Subang, Ahad (7/6). "Bisa jadi doa Abah Mukhtar puluhan tahun yang lalu baru diijabah sekarang. Dulu mungkin Abah Mukhtar berdoa agar anak dan cucunya menjadi anak-anak yang saleh, berdoa agar mushola yang ia dirikan menjadi pusat dakwah. Sekarang sudah terbukti karena di sini sudah ada pesantren, ada tsanawiyah, juga ada aliyah," kata Kang Toto. Ia memberikan motivasi kepada para santri untuk terus berdoa memohon kepada Allah agar diberikan ilmu yang bermanfaat dan tentu saja disertai dengan belajar yang tekun. Karena, dengan ilmu orang akan tetap hidup. "Kiai Wahid Hasyim ...

Kiai Nawawi Kisahkan Karomah Syekh Nawawi

Subang, NU Online Syekh Nawawi Al-Bantani dikenal sebagai ulama Nusantara yang diakui dunia karena karya-karyanya serta keluasan ilmu di bidang fiqh, tafsir, aqidah, tasawuf dan ilmu keislaman lainnya. Karena kealiman dan keluhuran akhlaknya, Allah SWT memberikan karomah kepadanya. <> Karomah Syekh Nawawi tersebut disampaikan Mustasyar PCNU Kabupaten Subang KH Nawawi saat berkunjung ke Pesantren Al-Mukhtariyyah, Kalijati, Subang, Jawa Barat pada Ahad (10/1). "Suatu hari ketika dalam perjalanan, Syekh Nawawi mampir istirahat di sebuah tempat. Kemudian dia adzan karena akan shalat. Setelah adzan, ternyata tidak ada orang yang datang, akhirnya ia qamat lalu shalat sendirian," ungkapnya di depan puluhan santri. Usai shalat, lanjut dia, Syekh Nawawi kembali melanjutkan perjalanan, tapi ketika menengok ke belakang, ternyata ada seekor ular raksasa dan mulutnya sedang menganga. "Akhirnya diketahui ternyata tadi Syekh Nawawi shalat di dalam mulut ular yang sa...

Tarekat Jawab Kegelisahan Karena Mentah Belajar Filsafat

Subang, NU Online Saat kelas dua madrasah aliyah A Hisyam Karim (39) secara tidak sengaja membaca buku Filsafat Eksistensialisme. Rupanya buku filsafat itu membuatnya tertarik untuk mempelajari filsafat lebih lanjut. "Sejak saat itu saya berpikir filsafat itu menarik dan ingin mempelajari lebih dalam lagi," kata Hisyam di Subang. Jum'at (20/5). Setelah lulus aliyah pada tahun 1995, ia melanjutkan kuliah di Jurusan Dakwah Fakultas Ushuludin Universitas Islam Bandung (Unisba). Dua tahun kemudian, keinginan untuk mempelajari filsafat membuat Hisyam pindah kuliah ke Jurusan Aqidah Filsafat IAIN Jakarta. "Saat mondok hanya disajikan satu kebenaran saja, tapi pas kuliah di filsafat ternyata kebenaran itu banyak. Makanya dulu teman saya ada yang pakai salib, tidak sholat dan lain-lain karena punya landasan berpikir tersendiri," tambah pendiri Forum Studi M@kar (Manbaul Afkar) Ciputat itu. Setelah lama berkecimpung dalam dunia filsafat, muncul kegelisahan...

Harlah Ke-10, Madrasah Swasta Ini Gratiskan Siswa Baru

Subang, NU Online Yayasan Islamic Center Daarul Ikhlsh Daarul Ikhlash (YICDAI) memperingati hari lahir (Harlah) ke-10 di kompleks MTs-MA Daarul Ikhlash yang berlokasi di Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (15/2) <> Dalam sambutannya, Fatah Yasin Ekayana selaku Ketua Umum YICDAI menyampaikan perkembangan yayasan dari tahun ke tahun, utamanya perkembangan MTs dan MA Daarul Ikhlas sejak 10 tahun silam. "Untuk mensyukuri milad Ke-10 YICDAI ini, khusus untuk pelajar baru MTs dan MA Daarul Ikhlash tahun ajaran 2015-2016 tidak dipungut biaya alias 99 persen gratis," tambah Katib Pengurus Ranting NU Caracas ini. Selain itu, sambung Fatah, sebagian besar panitia diserahkan kepada siswa tujuannya adalah agar ketika sudah lulus sekolah nanti mereka sudah terbiasa dalam berorganisasi dan menyelenggarakan kegiatan. Dalam kesempatan itu para siswa di madrasah swasta ini unjuk kebolehan dengan menampilkan aneka kreativitas mulai dari mar...

Ngaji Semangat, Derajat Nanti Diangkat

Subang, NU Online Setiap Ahad malam, Pesantren Al-Mukhtariyyah bekerja sama dengan Pengurus Ranting NU Caracas, Kecamatan Kalijati, Subang rutin adakan pengajian bapak-bapak.<> Ada yang berbeda pada pengajian Ahad (7/4) malam, karena yang menjadi pemateri dalam pengajian yang digelar di Tajug Al-Mukhtar tersebut adalah Ketua MWCNU Patokbeusi, Kiai Thala`al Badar Karim. Pengasuh Pesantren Al-Karimiyyah tersebut sangat mengapresiasi pengajian ini serta memberikan motivasi agar pengajian semacam ini terus dipertahankan “Dari dulu juga halaqah semacam ini jamaahnya sedikit, yang banyak itu sekarang adalah majelis dzikir, istighotsah dan manakiban, namun halaqah semacam ini mesti dipertahankan, karena thalabul ilmi minal mahdi ilal lahdi (mencari ilmu itu sejak dari ayunan hingga liang lahad),” ujarnya di hadapan belasan Pengurus Ranting NU Caracas Kiai yang akrab dipanggil Kang Toto ini pun menambahkan bahwa jika niat dalam halaqah ini adalah lillahi ta`ala dan ...

MWC NU menggagas program 10 ribu rupiah perbulan sebagai alternatif proposal

Subang, MWC NU Kalijati Ketua MWC NU Kalijati Subang, Anis Hisyam Karim, mengutarakan pendapatnya tentang program sedekah Rp. 10.000 per minggu, dalam hal ini hasil dari program untuk membiayai program - program nu baik tingkat ranting sampai PBNU. "Saya sebenarnya punya ide terbersit dari mungkin bisa disebut solusi dari problem pendanaan program NU, yang bisa disebut diluar mengandalkan proposal" ujar anis sambil membawa rokok herbalnya, pada sabtu (28/10). Menurut lulusan pasca universitas nahdlatul ulama Jakarta ini , program ini sebagai alternatif untuk mengubah kebiasaan ketika mengadakan acara "Biasanya, kalau mau ada acara baru ngumpulkan uang, nah ini kita jauh jauh hari mengumpulkan uang jadi ketika acara kita berfokus pada kegiatan" jelas Anis. Dia sendiri mengkalkulasikan pendapatan ketika sebulan. "Semisal Rp. 10.000 dikalikan 200 orang itu sudah 2 juta rupiah, ini sudah lumayan untuk program" ujarnya. Dia pun menyebutkan alternatif p...

Walau Sakit, Katib Syuriyah NU Caracas Istiqamah Ngaji

Subang, NU Online Berbeda dengan pengajian panen (pangaosan malem senen) sebelumnya di Tajug Al-Mukhtar, Katib Syuriah Ranting NU Caracas kecamatan Kalijati kabupaten Subang, KH Fatah Yasin Ekayana meminta pengajian kali ini digelar di kediamannya, Ahad (16/2) malam. Meski sakit, ia ingin pengajian tetap digelar. <> Kiai Fatah sedang sakit akibat kecelakaan lalu lintas beberapa bulan lalu. Kecelakaan itu mengakibatkan kaki kanannya patah dan dioperasi. "Malam ini bagian pak Fatah membaca kitab, dikarenakan ia masih gak bisa jalan. Jadi kita mengaji di rumahnya sekalian mendoakan," kata Ketua Ranting NU Caracas Hisyam Karim. Kiai Fatah Yasin sendiri menyatakan tidak ingin libur dalam pengajian. Namun karena masih sakit dengan sangat terpaksa ia meliburkan diri. "Saya tidak ingin libur belajar dan mengajar. Walau masih belum bisa jalan, inginnya saya tetap istiqomah mengikuti pengajian NU Caracas, bukan cuma itu, saya juga masih ingin tetap mengajar, an...

Rajaban, NU Caracas Khatamkan Kitab Dardir

Subang, NU Online Program tahunan Pengurus Ranting NU desa Caracas, Kalijati, Subang, adalah pengajian kitab Qishatul Mi'raj karya Syaikh Ahmad Dardir. Tahun ini kitab yang dikaji secara rutin di kalangan bapak-bapak itu khatam pada Ahad (10/5) malam. <> " Alhamdulillah malam ini khatam, semoga memberi manfaat dan barokah kepada kita semua, amiin." kata Bendaharan NU Caracas M Ayi Fahmi Karim yang didaulat sebagai pembaca kitab Qishshatul Mi'raj . Usai pembacaan kitab, mereka melanjutkannya dengan diskusi. Salah satu pernyataan yang mengemuka dalam pengajian yang digelar di pesantren Al-Mukhtariyyah itu adalah bahwa di antara manfaat dan hikmah dari peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw. atau sering disebut Rajaban adalah untuk mempertebal keimanan. "Iman itu naik turun. Dengan adanya Rajaban insya Allah akan mempertebal keimanan kita. Jangan sampai kita lupa apalagi tidak beriman dengan Isra Mi'raj, nanti akan masuk golongan Abu Ja...

Peserta KKN Ikut Ngaji Kitab NU Caracas

Subang, NU Online Pengajian mingguan Pengurus Ranting NU Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat berbeda dengan pengajian-pengajian sebelumnya. Ahad (1/9) malam, pengajian kitab yang dilaksanakan di tajug Al-Mukhtar itu dihadiri peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Subang. <> Kitab yang dikaji mala itu adalah kitab Kasyifatusyaja dengan narasumber utama, Kiai Thala'al Badar Karim, pengasuh Pesantren Al-Karimiyyah Patokbeusi. Peserta pengajian dipersilakan mengajukan aneka pertanyaan seputar kehidupan sehari-hari. Permasalahan yang muncul lalu didiskusikan bersama-sama. Lugina, Ketua Kelompok KKN STKIP Subang mengaku senang bisa ikut pengajian tersebut karena dinilai memberikan pencerahan kepada masyarakat. "Bagus, jadi dapat memberikan pencerahan kepada kami mengenai aneka permasalahan dalam kehidupan keseharian,  terutama yang belum kami ketahui hukumnya," katanya. (Aiz Luthfi/...

Ranting NU Caracas Ngaji Kitab Usai Tarawih

Subang, NU Online Pengurus Ranting NU Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat menggelar pengajian pasaran kitab kuning usai melaksanakan shalat tarawih di Tajug Al-Mukhtar, Selasa (9/7) malam, atau sejak malam Ramadhan pertama.<> Kitab yang dikaji dalam pengajian yang digelar di paviliun Pesantren Al-Mukhtariyyah tersebut adalah salah satu kitab karya Imam Nawawi AlBantani, Tankihul Qaul . Pembaca kitab ‘pertama’ adalah Tito Taqiyudin yang membaca kitab mulai dari bismillah sampai bab dua, bab fadilah Laa ilaha illallah lalu dilanjutkan dengan diskusi dengan jamaah. Menurut Tito, target bulan Ramadlan tahun ini adalah jamaah pengajian dapat  menamatkan minimal 1 kitab. “Bacanya gantian, saya kebagian pertama, mudah-mudahan bulan puasa kali ini kita bisa menamatkan 2 sampai 3 tiga kitab,” papar Tito. Dalam pengajian pasaran tersebut tidak ‘seramai’ pengajian rutinan malam Senin dan hanya dihadiri oleh 7 orang. Menurut Rosyidin salah...